BAGAIMANA BERSABAR KETIKA SAKIT MAAG
Sabar menerima takdir
Sahabat NiniekSS yang belum memperoleh kesembuhan...
Mungkin ketika kita sehat lupa bersyukur, betapa berharganya kesehatan itu. Ketika kita banyak uang, bisa membeli apa saja lupa bersedekah. Ketika sehat, sholat sembarangan entah siapa itu yang disembah dan dimuliakan. Makan enak, tanpa ingat bahwa diluar sana masih banyak yang tak bisa makan. Banyak harta sombong, lupa bahwa itu semua hanyalah titipan. Berkata congkak dan kasar, tak ingat bahwa doa orang yang tersakiti diijabah oleh Allah SWT.
Nah ketika kita sakit, apalagi tak sembuh-sembuh. Semua itu baru terasa. Kita ini makhluk yang lemah. Yang tak mempunyai daya dan kekuatan apapun. Hartapun tak mampu menolong kita. Banyak yang hingga hartanya habis belum sembuh juga. Apa yang mau disombongkan lagi ? Untuk berdiri tegak aja payah. Untuk marah-marah juga sudah tak punya kekuatan. Semua yang ada disekeliling kita tak bisa menolong kita. Hanya bisa membantu menghibur dan meringankan suasana, tapi tak mampu mengurangi rasa sakit. Jadi, bersabarlah menerima takdir.
Bersabar menerima takdir dengan menghilangkan penyakit hati dari diri kita, dan menerima kenyataan akan La haula wa la quwwata illa billahil’aliyil azhimi. Tiada daya dan kekuatan, kecuali atas pertolongan Allah SWT. insya Allah akan mempercepat datangnya kesembuhan.
Sakit adalah kesempatan emas untuk bertaubat. Maka hendaknya kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Interospeksi diri, lalu bertaubat dengan segala kerendahan hati di Hadapan Allah Sang Maha Penerima Taubat. Insya Allah, jika kita sudah bertaubat dengan sungguh-sungguh, lalu bersabar dalam menerima takdir, maka semenderita apapun hati kita akan selalu bersyukur pada setiap keadaan yang kita alami. Siap ? Dan sembuhpun akan segera menjelang !
Sabar kepada sekeliling
Para suami, kepada mitra kerja, kepada isteri, anak, pembantu, selalu marah-marah. Ketika jatuh sakit tak bisa bangun dari tempat tidur berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, siapa yang membantu kita ? Mereka semua bukan ? Siapa yang menyelesaikan pekerjaan di kantor ? Menemani ke dokter untuk berobat ? Menyiapkan makanan dirumah ? Membantu segala kebutuhan kita ketika sakit ? Mereka semua bukan ?
Jadi bersabarlah kepada lingkungan kita, jika apa yang mereka lakukan kepada kita tidak sempurna, banyak kekurangan dan mungkin tak berkenan dihati kita. Banyaklah bersyukur kepada Allah, bahwa mereka semua dihadirkan untuk membantu kita ketika kita sakit. Hargailah segala apa yang telah mereka lakukan untuk membantu kesembuhan kita, sebagai ujud kesyukuran kita kepada Allah SWT.
Sebaliknya bagi para isteri. Jangan bersungut-sungut melulu dihadapan suami ketika mau berobat kekurangan uang. Suami telah banting tulang sedemikian kerasnya untuk keluarga, jika rejekinya belum mencukupi untuk berobat isteri, bersabarlah dengan selalu mendoakannya agar diberi kemudahan rizky oleh Allah SWT. Pemilik rejeki itu Allah, bukan suami.
Jika kita bersungut-sungut kepada suami atas rejekinya, sama halnya kita berontak kepada Allah mengapa tidak memberi rejeki yang cukup. Mengapa kepada yang lain Allah memberi rejeki yang berlimpah-limpah sementara kepada diri kita selalu saja berkekurangan ? Jika kita mempunyai pemikiran seperti ini, betapa kita tak tahu diri sebagai makhluk yang diciptakan olehNya. Allah sungguh Maha Tahu, dalam merencanakan kehidupan makhlukNya.
Serahkanlah hidup dan mati kita kepada Allah dengan ikhlas secara total. Insya Allah setiap langkah kita akan dibimbingNya menuju RidhoNya. Aamiin.
Iri kepada keberuntungan orang lain akan mengotori jiwa, yang akan menghambat segala bentuk keberkahan dari Allah SWT. Bersyukurlah atas setiap nikmat pemberian Allah, agar nikmat itu sendiri menjadi sesuatu yang manfaat dan barokah.
Sabar dalam proses kesembuhan
Hampir semua kita, jika sakit inginnya cepat sembuh. Maunya seperti sulapan. Minum obat, cling! Langsung sembuh. Ahaaa...alangkah sederhananya !
Sakit adalah peringatan. Bahwa kita selama ini banyak dosa. Allah inginkan agar kita bertaubat. Kembali ke jalanNya. Jadi jika ingin cepat sembuh, bertaubatlah. Salah satunya dengan bersabar dalam segala hal. Bersabar ketika mengalami sakit itu sendiri. Tekun dan bersabar ketika menjalani proses pengobatan. Sabar menerima perilaku orang-orang terdekat yang merawat kita. Jangan sekali-kali menyalahkan orang lain atas sakit kita. Sakit, penyebabnya adalah diri kita sendiri. Pemilik kesembuhan adalah Allah semata. Bukan tabib atau dokter. Bukan obat atau herbal. Tabib, dokter, obat, herbal, dan lain-lainnya hanyalah “jalan” yang dikehendaki oleh Allah bagi kesembuhan kita. Jadi yang mampu “menjamin” kesembuhan seseorang hanyalah Allah sendiri.
Jujur, saya sering sedih, jika ada seseorang sebelum memesan obat bertanya :”Bu Niniek, tapi Bio Alpha menjamin sembuh kan ?”, atau :”Bu Niniek, madunya dijamin bisa menyembuhkan kan ?” Astaghfirullahalazhiim...bagaimana saya harus menjelaskan memahami hakekat kesembuhan ? Karena membutuhkan cerita yang panjang hingga bisa faham.
Jika tidak karena sakit maag yang begitu lama sekitar 18 tahun, mungkin saya belum akan menemukan hakekat hidup. Salah satunya hakekat sakit itu sendiri. Alhamdulillah banyak sekali mutiara hikmah yang Allah berikan melalui sakit saya yang begitu penuh siksa penderitaan lahir dan batin. Sehingga saya menemukan titik nadir dimana saya merasa, bahwa saya bukanlah siapa-siapa dan bukan apa-apa, apalagi ada. Dan merasa sudah tak butuh apa-apa lagi kecuali butuh Allah dan kekasihNya, Rasulullah SAW. Itulah yang layak dirindukan, bukan yang lainnya.
Itu adalah nikmat terbesar yang tiada tara yang saya peroleh dari perjalanan panjang sakit saya. Oleh karena itu, selalu saya berbagi nasehat, bersabarlah ketika sakit dan tetaplah bersyukur, bukan mengeluh, agar kita tak merugi.
Bersyukur sekecil apapun ketika ada perubahan kesembuhan.
Pengalaman membantu kesembuhan lebih dari 4600 penderita maag dan GERD, dari yang rata-rata sudah stadium menengah hingga lanjut, menjadikan saya kaya akan wawasan tentang sakit maag dan problematikanya. Dan itu memang yang Allah pilih, untuk pengabdian saya kepada Allah...Beribadah melalui bidang membantu pengobatan orang-orang yang sakit maag atau asam lambung...sebatas kemampuan yang Allah berikan kepada saya. Jadi hendaknya Anda tak menuntut lebih kepada saya, karena sayapun tak mampu apa-apa, tanpa ijin dariNya.
Kebanyakan dari mereka sahabat kita yang tak sembuh-sembuh, karena mereka jarang yang mau mensyukuri kesembuhan yang mereka peroleh. Kesembuhan maag memang sangat perlahan, sedikit demi sedikit. Namun jarang yang sadar untuk mensyukuri kesembuhan yang sedikit ini. Maunya minum obat, obat habis langsung sembuh total. Dan tak kambuh lagi. Selamanya !
Bersyukurlah untuk yang tadinya sulit bab dengan minum R-12 Bio Alpha menjadi lancar babnya. Bersyukurlah, dengan minum madu pahit, yang tadinya sering kedinginan menjadi tak kedinginan lagi. Bersyukurlah dengan memakai Wave, mata yang tadinya buram menjadi terang dan semua sakit di bagian kepala menjadi berkurang dan semakin sembuh. Bersyukurlah dengan konsumsi Graviola, nyeri lambung jadi hilang, dan semua keluhan maag banyak berkurang. Harusnya kita seperti itu. Bisa mensyukuri perubahan yang terjadi kearah kesembuhan, betapapun kecilnya. Janganlah mensyukuri hanya kesembuhan yang besar-besar saja, sebab perubahan sembuh sedikit saja pada orang sakit maag, akan sangat berarti.
Oke, begitu aja dulu “Bagaimana Bersabar Ketika Sakit Maag”, semoga tulisan ini mendatangkan hikmah bagi kita sekalian. Aamiin. Sampai jumpa, insya Allah pada tulisan mendatang.
Purworejo, 12 Januari 2019
Salam sehat selalu dan bahagia.
NiniekSS.
Labels:
CARA ALAMI SEMBUH SAKIT MAAG,
PENGALAMAN SEMBUH SAKIT MAAG,
SEPUTAR SAKIT MAAG,
SOLUSI SAKIT MAAG
Thanks for reading BAGAIMANA BERSABAR KETIKA SAKIT MAAG. Please share...!